Minggu, 29 Januari 2012

25 Kiat Lulus Ujian Nasional

      Kelulusan dalam ujian nasional tidak hanya ditentukan kesiapan dan kesigapan kita menjawab soal-soal ujian dalam waktu 120 menit. Butuh waktu dan persiapan mantap untuk dapat lulus dengan hasil terbaik . Dalam tulisan, penulis menyajikan tips persiapan dan juga tips menghadapi ujian di hari H. Kedua puluh lima langkah yang dituliskan berikut merupakan tips yang dapat Anda pratikkan denganmudah. Tips tersebut sebagian merupakan hal-hal sederhana yang kadang kala dilupakan. Langkah-langkah persiapan ujian ini dibagi menjadi 3 tahap sebagai berikut.

A. Saat Ini hingga tiga hari menjelang hari H
1. Belajar dengan cara terbaik sesuai dengan gaya belajar Anda. 2. Perbanyak berkonsultasi dengan guru mata pelajaran dan berdiskusi dengan teman mengenai materi yang Anda rasa belum kuasai.
3. Ikuti kegiatan bimbingan belajar jika memungkinkan dari sisi waktu dan biaya.
4. Miliki panduan materi, soal-soal UN tahun sebelumnya, dan prediksi soal beserta pembahasannya.
5. Ikuti program persiapan belajar yang disiapkan oleh sekolah. Misalnya, bimbingan belajar sore hari.
6. Ikuti try out yang biasanya dilakukan lembaga bimbingan belajar atau Praujian yang biasa di programkan sekolah.
7. Berlatihlah menyelesaikan soal-soal UN atau soal prediksi UN dan periksa sendiri jawaban Anda dengan mencocokkan kunci jawaban yang biasanya tersedia.
8. Siapkan perlengkapan ujian yang Anda butuhkan, seperti pensil, mistar, dan penghapus.
9. Jaga kesehatan agar tetap fit dengan berolah raga dan mengonsumsi makanan bergizi.
10. Berdoa agar dapat lulu UN dan minta didoakan kepada orang tua dan keluarga dekat lainnya.
 
B. Tiga hari hingga satu hari menjelang hari H
11. Kurangi kegiatan belajar Anda, cukup mengulangi kembali beberapa materi yang Anda anggap perlu. Bahkan jika Anda sudah yakin menguasai materi pelajaran, hentikan saja kegiatan belajar Anda dan manfaatkan waktu untuk istirahat.
12. Bacalah dan ketahui dengan jelas aturan-aturan yang diberlakukan dalam seperti tata tertib pelaksanaan UN.
13. Perbanyak kegiatan hiburan dan kegiatan bersenang-senang lainnya sehingga perasaan Anda menjadi rileks dan tidak terbebani.
14. Pastikan Anda mengetahui jadwal mata pelajaran yang diujikan sehingga Anda betul-betul siap menghadapinya.
15. Periksa kembali perlengkapan belajar Anda. Jika ada yang belum lengkap segera lengkapi. 
 
C. Pada hari H
16. Tidurlah lebih cepat dari biasanya agar fisik Anda prima dan tidak mengantuk saat ujian berlangsung.
17. Siapkan alat tulis menulis yang Anda siapkan pada saat ujian, kartus tes, papan pengalas, dan jam tangan (jika ada) sebelum tidur.
18. Bangun pagi-pagi. Jangan lupa sarapan dan meminta restu kedua orang tua sebelum berangkat ke sekolah.
19. Usahakan tiba di lokasi ujian paling lambat 30 menit sebelum ujian dimulai.
20. Jangan lupa membaca doa sebelum memulai menjawab soal.
21. Santai saja, jangan terbebani/tegang pada saat menjawab soal-soal ujian. Tanamkan optimisme dan kepercayaan diri bahwa Anda bisa menjawab dengan benar. Ingat ketegangan dapat membuyarkan konsentrasi Anda!
22. Jaga Lembar Jawaban Komputer Anda agar tetap bersih, tidak terlipat, jangan sama sekali di corat-coret.
23. Kontrol waktu Anda, jangan sampai waktu berakhir tetapi pekerjaan Anda belum selesai. Jika tidak memiliki jam tangan dan pengawas tidak menyampaikan, jangan ragu untuk bertanya kepada pengawas mengenai waktu yang masih tersisa.
24. Periksa kembali jawaban dan data diri Anda sebelum menyerahkan LJK ke pengawas. Pastikan bahwa data diri Anda (nama, nomor ujian, kode sekolah, dan lainnya) terisi dengan benar. Begitu pula pastikan bahwa semua soal telah terjawab.
25. Pastikan LJK Anda telah diterima pengawas sebelum meninggalkan ruangan ujian.
Jika Anda menganggap cara bisa dilakukan silakan dipratikkan. Selamat, semoga lulus ujian!

PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN LIMBAH TEKSTIL

APAKAH LIMBAH TEKSTIL ITU ?
Limbah tekstil merupakan limbah yang dihasilkan dalam proses pengkanjian, proses penghilangan kanji, penggelantangan, pemasakan, merserisasi, pewarnaan, pencetakan dan proses penyempurnaan. Proses penyempurnaan kapas menghasil kan limbah yang lebih banyak dan lebih kuat dari pada limbah dari proses penyempurnaan bahan sistesis.
Gabungan air limbah pabrik tekstil di Indonesia rata-rata mengandung 750 mg/l padatan tersuspensi dan 500 mg/l BOD. Perbandingan COD : BOD adalah dalam kisaran 1,5 : 1 sampai 3 : 1. Pabrik serat alam menghasilkan beban yang lebih besar. Beban tiap ton produk lebih besar untuk operasi kecil dibandingkan dengan operasi modern yang besar, berkisar dari 25 kg BOD/ton produk sampai 100 kg BOD/ton. Informasi tentang banyaknya limbah produksi kecil batik tradisional belum ditemukan.

PROSES PEMBUATAN TEKSTIL
Serat buatan dan serat alam (kapas) diubah menjadi barang jadi tekstil dengan menggunakan serangkaian proses. Serat kapas dibersihkan sebelum disatukan menjadi benang. Pemintalan mengubah serat menjadi benang. Sebelum proses penenunan atau perajutan, benang buatan maupun kapas dikanji agar serat menjadi kuat dan kaku. Zat kanji yang lazim digunakan adalah pati, perekat gelatin, getah, polivinil alkohol (PVA) dan karboksimetil selulosa (CMC). Penenunan, perajutan, pengikatan dan laminasi merupakan proses kering.
Sesudah penenunan serat dihilangkan kanjinya dengan asam (untuk pati) atau hanya air (untuk PVA atau CMC). Penghilangan kanji pada kapas dapat memakai enzim. Sering pada waktu yang sama dengan pengkanjian, digunakan pengikisan (pemasakan) dengan larutan alkali panas untuk menghilangkan kotoran dari kain kapas. Kapas juga dapat dimerserisasi dengan perendaman dalam natrium hidroksida, dilanjutkan pembilasan dengan air atau asam untuk meningkatkan kekuatannya.
Penggelantangan dengan natrium hipoklorit, peroksida atau asam perasetat dan asam borat akan memutihkan kain yang dipersiapkan untuk pewarnaan. Kapas memerlukan pengelantangan yang lebih ekstensif daripada kain buatan (seperti pendidihan dengan soda abu dan peroksida).
Pewarnaan serat, benang dan kain dapat dilakukan dalam tong atau dengan memakai proses kontinyu, tetapi kebanyakan pewarnaan tekstil sesudah ditenun. Di Indonesia denim biru (kapas) dicat dengan zat warna. Kain dibilas diantara kegiatan pemberian warna. Pencetakan memberikan warna dengan pola tertentu pada kain diatas rol atau kasa.
SUMBER LIMBAH
Larutan penghilang kanji biasanya langsung dibuang dan ini mengandung zat kimia pengkanji dan penghilang kanji pati, PVA, CMC, enzim, asam. Penghilangan kanji biasanya memberi kan BOD paling banyak dibanding dengan proses-proses lain. Pemasakan dan merserisasi kapas serta pemucatan semua kain adalah sumber limbah cair yang penting, yang menghasilkan asam, basa, COD, BOD, padatan tersuspensi dan zat-zat kimia. Proses-proses ini menghasilkan limbah cair dengan volume besar, pH yang sangat bervariasi dan beban pencemaran yang tergantung pada proses dan zat kimia yang digunakan. Pewarnaan dan pembilasan menghasilkan air limbah yang berwarna dengan COD tinggi dan bahan-bahan lain dari zat warna yang dipakai, seperti fenol dan logam. Di Indonesia zat warna berdasar logam (krom) tidak banyak dipakai. Proses pencetakan menghasilkan limbah yang lebih sedikit daripada pewarnaan.
JENIS LIMBAH
1. Logam berat terutama As, Cd, Cr, Pb, Cu, Zn.
2. Hidrokarbon terhalogenasi (dari proses dressing dan finishing)
3. Pigmen, zat warna dan pelarut organic
4. Tensioactive (surfactant)

PENANGANAN LIMBAH
  1. Langkah pertama untuk memperkecil beban pencemaran dari operasi tekstil adalah program pengelolaan air yang efektif dalam pabrik, menggunakan :
    • Pengukur dan pengatur laju alir
    • Pengendalian permukaan cairan untuk mengurangi tumpahan
    • Pemeliharaan alat dan pengendalian kebocoran
    • Pengurangan pemakaian air masing-masing proses
    • Otomatisasi proses atau pengendalian proses operasi secara cermat
    • Penggunaan kembali alir limbah proses yang satu untuk penambahan (make-up) dalam proses lain (misalnya limbah merserisasi untuk membuat penangas pemasakan atau penggelantangan)
    • Proses kontinyu lebih baik dari pada proses batch (tidak kontinyu)
    • Pembilasan dengan aliran berlawanan
  2. Penggantian dan pengurangan pemakaian zat kimia dalam proses harus diperiksa pula :
    • Penggantian kanji dengan kanji buatan untuk mengurangi BOD
    • Penggelantangan dengan peroksi da menghasilkan limbah yang kadarnya kurang kuat daripada penggelantangan pemasakan hipoklorit
    • Penggantian zat-zat pendispersi, pengemulsi dan perata yang menghasilkan BOD tinggi dengan yang BOD-nya lebih rendah.
  3. Zat pewarna yang sedang dipakai akan menentukan sifat dan kadar limbah proses pewarnaan. Pewarna dengan dasar pelarut harus diganti pewarna dengan dasar air untuk mengurangi banyaknya fenol dalam limbah. Bila digunakan pewarna yang mengandung logam seperti krom, mungkin diperlukan reduksi kimia dan pengendapan dalam pengolahan limbahnya. Proses penghilangan logam menghasilkan lumpur yang sukar diolah dan sukar dibuang. Pewarnaan dengan permukaan kain yang terbuka dapat mengurangi jumlah kehilangan pewarna yang tidak berarti.
  4. Pengolahan limbah cair dilakukan apabila limbah pabrik mengandung zat warna, maka aliran limbah dari proses pencelupan harus dipisahkan dan diolah tersendiri. Limbah operasi pencelupan dapat diolah dengan efektif untuk menghilangkan logam dan warna, jika menggunakan flokulasi kimia, koagulasi dan penjernihan (dengan tawas, garam feri atau poli-elektrolit). Limbah dari pengolahan kimia dapat dicampur dengan semua aliran limbah yang lain untuk dilanjutkan ke pengolahan biologi.
Jika pabrik menggunakan pewarnaan secara terbatas dan menggunakan pewarna tanpa krom atau logam lain, maka gabungan limbah sering diolah dengan pengolahan biologi saja, sesudah penetralan dan ekualisasi. Cara-cara biologi yang telah terbukti efektif ialah laguna aerob, parit oksidasi dan lumpur aktif. Sistem dengan laju alir rendah dan penggunaan energi yang rendah lebih disukai karena biaya operasi dan pemeliharaan lebih rendah. Kolom percik adalah cara yang murah akan tetapi efisiensi untuk menghilangkan BOD dan COD sangat rendah, diperlukan lagi pengolahan kimia atau pengolahan fisik untuk memperbaiki daya kerjanya.
Untuk memperoleh BOD, COD, padatan tersuspensi, warna dan parameter lain dengan kadar yang sangat rendah, telah digunakan pengolahan yang lebih unggul yaitu dengan menggunakan karbon aktif, saringan pasir, penukar ion dan penjernihan kimia.
PEMANFAATAN LIMBAH
Industri tekstil tidak banyak menghasilkan banyak limbah padat. Lumpur yang dihasilkan pengolahan limbah secara kimia adalah sumber utama limbah pada pabrik tekstil. Limbah lain yang mungkin perlu ditangani adalah sisa kain, sisa minyak dan lateks. Alternatif pemanfaatan sisa kain adalah dapat digunakan sebagai bahan tas kain yang terdiri dari potongan kain-kain yang tidak terpakai, dapat juga digunakan sebagai isi bantal dan boneka sebagai pengganti dakron.
Lumpur dari pengolahan fisik atau kimia harus dihilangkan airnya dengan saringan plat atau saringan sabuk (belt filter). Jika pewarna yang dipakai tidak mengandung krom atau logam lain, lumpur dapat ditebarkan diatas tanah. Jika lumpur mengandung logam, maka ia harus disimpan ditempat yang aman, sampai ada suatu tempat pengolahan limbah berbahaya yang dikembangkan di Indonesia, dan yang ada pada saat ini adalah Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3) di Cilengsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Teknologi Pemanfaatan Limbah Sekam Padi dan Gambut Untuk Pembangkit Listrik Dengan Diesel Genset – Gasifikasi

Pendahuluan / Manfaat
Seperti diketahui bahwa sebagian besar desa-desa di Indonesia merupakan daerah penghasil padi, dimana limbah sekam padi atau gambut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik dengan sistem gasifikasi. Selain berdasarkan ketersediaan sumberdaya energi di suatu daerah, pengembangan program listrik pedesaan ini harus pula memenuhi kriteria kehandalan yang tinggi baik dari segi kualitas, kuantitas, dan harga listrik yang layak.
Dengan program listrik pedesaan yang menggunakan gasifikasi limbah biomasa atau gambut ini diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi pedesaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan industri kecil dan rumah tangga, dimana kaitannya bisa membantu program pemerintah untuk pengentasan kemiskinan.
Dari
Sampai
Penduduk
125 jiwa
2.000+ jiwa
Rumah Tangga
25 Rumah Tangga
400+ Rumah Tangga
Pemakaian Listrik per Rumah
150 Watt-jam/hari
1000 Watt-jam/hari
Penggunaan Listrik
Penerangan,Radio,TV
Pemakaian produktif
Sumber Energi Terbarukan
Tidak Ada
Matahari, Angin, Air, Biomasa, Gambut
Ekonomi
Miskin
Swasembada
Jarak dengan Jaringan PLN
Jauh, Terisolir
Dekat
Kondisi Lingkungan
Hutan Tropis
Pantai
Daerah
Berbukit
Datar
Jalur Perhubungan
Sangat Susah
Mudah Dicapai
Tabel 1. Tipikal Kondisi Pedesaan di Indonesia
PERALATAN
Bioner – 1 terdiri dari tiga sistem utama yaitu sistem gasifikasi (gasifier/reaktor), sistem pembersihan dan pendinginan gas, dan sistem pembangkit tenaga listrik dan atau penggerak utama (tenaga pompa air, penggilingan padi, dll).
PERSIAPAN
1. Isi bak air sampai tanda batas Max
2. Penuhi hopper dengan sekam
3. Isi tungku dengan sekam sampai sebelum lobang tertutup (± 30 cm dari lobang teratas)
4. Buka penuh kran A, B, dan C dengan memutar roda kran kekiri
5. Tutup saluran dari gasifikasi diesel dengan memutar roda kran D kekiri

PENGOPERASIAN
1. Set Diesel pada putaran 1500 RPM atau 50 Hz
2. Putarlah kran B kearah menutup (putar kanan) secara perlahan-lahan hingga beda tinggi air pada pipa E menunjuk 2 slip (± 5 cm)
3. Nyalakan sekam dalam tungku merata dengan kain bekas yang telah dibasahi dengan minyak solar.
4. Setelah nyala tekan hampir merata keseluruh permukaan, tambahkan sekam diatasnya setebal ± 5 cm merata dengan jalan membuka pintu hopper F dan  menutupnya kembali
5. Tunggu hingga nyala sekam timbul dipermukaan, kemudian penuhi tungku dengan sekam dengan membuka pintu F penuh.
6. Masukkan gas ke Diesel

Sumber : Direktorat Teknologi Pengembangan Sumberdaya Energi

AIR KELAPA SEBAGAI PELARUT VAKSIN ND


Deskripsi
Pelaksanaan vaksinasi ND/tetelo bagi ayam buras masih menemui banyak kendalanya terutama di daerah-daerah pedesaan hal ini karena vaksin ND sulit diperoleh dan juga bila vaksinnya ada, pelarut vaksinnya tidak ada. Air suling steril memang sudah biasa digunakan sebagai pelarut vaksin dan hanya bisa diperoleh dari toko obat atau apotik, namun harganya relatif mahal untuk peternak ayam buras di pedesaan. Disamping itu, dengan pelarut air suling umumnya vaksin ND hanya dapat digunakan selama 4 jam setelah dilarutkan. Lebih dari 4 jam potensinya sudah mulai menurun. Pada hal dalam melaksanakan program vaksinasi ayam buras seringkali memerlukan waktu yang cukup lama untuk menangkap ayam dan pindah tempat dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Guna mengatasi semua masalah tersebut di atas maka telah dilakukan penelitian tentang Pemanfaatan air kelapa sebagai pelarut vaksin ND.
Bahan
Air kelapa yang digunakan yaitu air kelapa muda yang berwarna hijau.
Alat
Suntikan pisau
Cara Pembuatan
Sebelum melaksanakan vaksinasi ND bagi ternak Ayam buras maka alat-alat harus disterilkan terlebih dahulu atau dicuci dengan air panas. Bagian dari sabut kelapa pada tempat bertunas dibersihkan, kemudian air kelapa diambil dengan alat suntik 10 ml yang steril dengan cara memasukan jarumnya pada tempat bertunas, lalu air kelapa diisap ke dalam alat suntik tersebut sesuai dengan keperluan.

Sumber
Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) LPTP Koya Barat, Irian Jaya No. 01

Maju Terus Pantang Menyerah

Pribadi pantang menyerah (tangguh) adalah tidak lain sebutan bagi pribadi
yang tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya.
Pribadinya menganggap sesuatu yang terjadi itu dari segi positifnya. Tidak
berhasil menyelesaikan suatu permasalahan tidak membuat seseorang dikatakan
gagal karena orang yang tidak berhasil untuk pertama kali bisa mencoba lagi
untuk kedua kalinya, dan orang yang gagal kedua kali bisa mencoba lagi untuk
ketiga kali, sampai ia berhasil. Tetapi patah semangat yang muncul karena
tidak berhasil menyelesaikan suatu permasalahan bisa membuat seseorang
Gagal.

Menjaga konsistensi kegigihan dan pantang menyerah sama artinya seperti Kita
pergi mencari rahasia sukses dari orang - orang tersukses yang Kita kagumi.
Hidup ini mengajarkan kepada kita semua untuk selalu melintasi semua medan
perjalanan tanpa pernah mengeluh apa lagi putus asa terhadap situasi dan
kondisi yang kita temukan di medan perjalanan tersebut. Konsistensi semangat
juang harus selalu terpelihara dalam situasi dan kondisi apa pun, sebab
hanya itu yang bisa membangkitkan Kita dari setiap keterpurukan yang Kita
alami selama perjalanan hidup Kita dalam mencari mimpi, cita - cita, dan
harapan.

Sifat gigih dan pantang menyerah adalah sebuah wujud kepribadian seseorang
yang tanpa rasa bosan bangkit dari satu kegagalan ke kegagalan lain dan
akhirnya mencapai sukses dan keberhasilan. Rajin dan Pantang Menyerah adalah
sepasang sifat dasar yang harus dimiliki seseorang untuk sukses dan berhasil
mencapai apa yang dicita-citakan serta mencapai sesuatu yang diperjuangkan.
eseorang yang gigih, rajin, dan pantang menyerah adalah seseorang yang
memiliki daya imajinasi dan kreatifitas yang tinggi karena dengan kedua daya
itu, ia senantiasa berusaha memberi berbagi jawaban atas keragaman tantangan
yang dihadapinya.

Dalam setiap usaha mengejar mimpi dan harapan, ada - ada saja cobaan yang
akan Kita alami, semua itu untuk menguji keteguhan hati serta kesiapan Kita
untuk naik ketingkat yang lebih tinggi. Oleh karena itu, Kita tidak boleh
terlalu bernafsu, terlalu ambisius, terlalu terburu - buru, ataupun selalu
tak sabar. Kalau Kita terlalu berambisi dan bergerak maju secara membabi
buta tanpa perduli kepada pengendalian risiko, Kita akan selalu buta untuk
melihat tKita - tKita yang diberikan Tuhan sepanjang perjalanan hidup Kita
dalam upaya menemukan mimpi dan harapan. Hak Kita untuk mempercayainya, tapi
saya pribadi sangat yakin bahwa Tuhanlah yang telah menciptakan semua naskah
cerita untuk kita lakoni secara sempurna dan untuk itu Kita harus melatih
diri melalui segala kebaikan, agar mampu memahami semua isyarat - isyarat
dari Sang Pencipta secara optimal.

Beberapa tips yang menurut saya dapat membuat / mempertahankan samangat
juang

1. Kalau Anda mempunyai kecendrungan mudah menyerah, maka langkah pertama
pertama yg paling penting adalah mengakui kelemahannya itu. Dengan
menyadarinya , Anda akan lebih siap untuk memperbaikinya.

2. Motivasikanlah diri Anda untuk mengembangkan sikap pantang menyerah.
Sikap ini diperlukan untuk meraih keberhasilan dalam hidup. orang yg mudah
menyerah , frustasi dan mudah putus asa adalah orang yg gagal.

3. Arahkan mata Anda pada tujuan , bukan pada hambatan . Bila Anda memandang
pada tujuan , maka hambatan tidak akan menakutkan. Tapi sebaliknya , bila
Anda terfokus pada hambatan , Anda akan mudah kehabisan daya juang.

4. Beranilah mengambil risiko namun dengan perhitungan yg mantap , Hadapi
dan alamilah pengalaman dan petualangan baru. Keberanian yg benar bukan
berarti seperti orang yg terjun bebas ke jurang, tapi seperti orang yg
menuruninya setahap demi setahap dengan persiapan yg matang.Kalau Anda tidak
berani mengambil resiko , tentu saja Anda berada pada tempat yg aman , namun
Anda tidak akan berkembang.

5. Hadapilah semua tantangan dengan penuh keberanian .Anggaplah tantangan
sebagai "Sparring Pathner" yg akan membuat Anda semakin kuat , bukan sebagai
raksasa yg menelan Anda. Semakin banyak tantangan , semakin berani
menghadapinya, maka semakin terbentuk karakter yg kuat.

6. Jangan terlalu cepat mengambil kesimpulan bahwa Anda tidak akan berhasil
bila pada usaha Anda mengalami kegagalan. Belajarlah daridari kegagal itu
agar didapat gambaran yg lebih baik lagi.

7. Teruslah berusaha, terkamlah segala kesempatan yg ada , karena kesempatan
itu tak datang untuk kedua kalinya !, tidak ada pendobrak kegagalan yg
sekuat nilai "kegigihan dan pantang menyerah" . Ingatlah filsofi air yg bisa
melubangi batu dengan tetesan yg terus terus-menerus.

8. Imbangi kegigihan Anda dengan pemikiran yg kreatif. Bila perjalanan Anda
terhalang oleh batu cadas , Anda tidak perlu membenturkan kepala Anda untuk
membuktikan bahwa Anda pantang Menyerah. Berhentilah sejenak dan pikirkanlah
bagaiman cara mengatasinya. carilah jalur alternatif !

9. Jangan terpengaruh oleh kegagalan orang lain, tapi biarlah keberhasilan
orang lain memotivasi kita. Belajarlah dari kegagalan dan kesalahan orang
lain tanpa hrus mengalaminya sendiri. Dengan cara itru Anda menghemat banyak
sekali waktu dan energi Anda yg sangat berharga.

kita seharusnya tidak menjadi pesimis dan berserah diri. Kita harus optimis
dan selalu berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam hidup ini. Sehingga
untuk menjadikan pribadi pantang menyerah dan tangguh.90 % orang orang yang
merasa gagal sebetulnya belum tentu gagal.. hanya saja mereka cepat
menyerah.

Semangat adalah makhluk yang tidak konsisten, dan dia bisa membuat Anda
terlalu berlebihan dalam bersikap atas sebuah peristiwa yang menguntungkan,
atau pun atas sebuah peristiwa yang merugikan. Dia pun bisa menghanyutkan
Anda bersama emosi negatif, atau membangkitkan Anda bersama emosi positif.
Namun pada akhirnya semangat tergantung kepada sikap Anda, meski semangat
sangat berfluktuasi, dia akan mengikuti kemauan Anda, bila Anda mampu
memahami pola fluktuasinya yang konsisten.

Jadi, jangan pernah menyerah jika menghadapi tantangan dalam anda menggapai
mimpi. Asah diri dan mental kita, karena yakin kita mampu. Ayo abaikan
setiap kesulitan dan hambatan. Maju terus demi meraih cita-cita kita. ketika
kita bisa mengalahkan rasa ingin menyerah atau putus asa, pasti kita telah
membuka satu kemungkinan untuk bisa menggapai mimpi / sukses kita. jadi
pelihara dan teruskan semangat pantang menyerah, karena semangat pantang
menyerah adalah langkah awal kita untuk menggapai mimpi atau sukses.

"Kegagalan adalah guru kita, bukan penghambat kita, kegagalan hanyalah
keberhasilan yang tertunda, bukan kekalahan. dan obat dari kegagalan adalah
gigih dan pantang Menyerah"

Pelet ikan dari kotoran sapi

Penyediaan pakan merupakan komponen biaya terbesar bagi para pembudidaya ikan. Pembuatan pelet ikan secara mandiri dengan bahan baku kotoran sapi menjadi salah satu pilihan mengurangi beban itu. Menggunakan kotoran sapi sepertinya menjijikan, tetapi sangat menjanjikan dan bergizi.

Pelet pakan unggas, ikan, dan udang dari kotoran ternak ini menambah nilai ekonomi bagi peternak dan menggantikan penggunaan tepung jagung.

Berikut ini adalah langkah-langkah dari pembuatan pelet kotoran ternak :

1. Kotoran sapi diambil dan dibersihkan., Agar kotoran padat, kering, dan tidak berbau, spi hanya diberi makan jerami kering dan diberi minum air dicampur bakteri pengurai yang diambil dari rumen (perut besar sapi). Pemberian minum sebanyak satu ember dua kali sehari.

2. Kotoran dijemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih satu minggu, untuk menghilangkan biogas dan membunuh bakteri.

3. Setelah kering, kotoran dicampur dengan ikan asin yang ditumbuk halus, bekatul atau kulit ari beras, tetes tebu atau air kelapa, dan tepung tapioka.

4. Untuk pakan ikan atau unggas, komposisinya 70% kotoran sapi, 20% bekatul, 10% tets tabu atau air kelapa. Sementara untuk pakan udang, komposisinya 60% kotoran sapi, 30% bekatul, dan 10% tetes tebu atau air kelapa.

5. Setelah semua bahan tercampur merata, langkah selanjutnya adalah membentuknya menjadi btiran-butiran kecil. Bisa menggunakan alat pembuat pelet, atau bisa juga dengan cara manual memakai tangan.

Pemanfaatan kotoran sapi sekarang tidak terbatas untuk biogas dan pupuk. Melalui modifikasi pakan sapi, bisa diperoleh kotoran yang tidak menjijikan, bahkan “menjanjikan”!



Sumber : kompas, jumat 1 april 2011

Peran Orang Tua Agar Anak Berprestasi di Sekolah

             Sekolah menjadi tempat belajar bagi anak. Sekolah memberikan serangkaian materi untuk mengasah dan mengembangkan kemampuannya. Di sekolah juga terjadi proses pendewasaan untuk anak. Namun sekolah bukan satu-satunya tempat untuk mendidik anak, masih ada keluarga dan lingkungan masyarakat. Kunci keberhasilan anak di sekolah tidak hanya karena guru saja, tetapi ada orang tua yang turut ikut serta. Pendidikan yang baik adalah melibatkan orang dewasa yaitu orang tua. Jika orang tua terlibat langsung dalam pendidikan anak di sekolah maka prestasi anak akan meningkat. Dibalik anak yang selalu berprestasi dan menamatkan pendidikannya dengan baik ada orang tua yang selalu mendukung.


  • Berikut beberapa yang harus dilakukan orang tua agar anak bisa berprestasi di sekolah:
    1. Perhatian orang tua.
    Orang tua sebaiknya memberikan perhatian pada anaknya, memberikan pengalaman dan pemahaman tentang nilai dan tujuan pendidikan. Ada usaha dari orang tua mengetahui perkembangan anak di sekolah, misalnya dengan berkunjung ke sekolah atau mengetahui lingkungan sekolah. Orang tua memberikan sarana dan mendukung minat anak, sehingga akan berkembang kemampuan anak selain itu juga akan berpengaruh pada aktivitas anak di sekolah.

    2. Kerja sama dengan guru.
    Sebaiknya orang tua mengenal dan menjalin hubungan yang baik dengan guru. Orang tua menunjukkan sikap bahwa pendidikan itu penting untuk anak untuk kehidupannya. Hadiri setiap undangan ke sekolah, karena saat itu orang tua bisa berkomunikasi dengan guru. Menanyakan perkembangan anaknya dan mengetahui prestasi belajar anak. Jangan menunggu setelah terjadi masalah pada anak baru menghubungi guru. Informasikan juga mengenai anak Anda jika berada di rumah kepada gurunya.

    3. Menyediakan waktu untuk anak
    Akan lebih baik jika setiap pulang sekolah anak bisa langsung bertemu dengan orang tuanya. Pada saat pulang ke rumah biasanya anak membawa beban pikiran baik itu karena pelajaran atau hubungan dengan teman. Anak suka bercerita tentang apa yang terjadi di sekolah, mengeluarkan beban dan keluhan kepada orang tua. Misalnya jika anak menceritakan kenakalan teman orang tua bisa langsung memberikan pengertian dan bimbingan.

    4. Awasi kegiatan belajar anak di rumah.
    Orang tua bisa mengingatkan anak untuk belajar, membuat jadwal kegiatan, menanyakan apakah ada PR dan sudah mengerjakannya. Orang tua bisa mengendalikan kegitan anak yang kurang bermanfaat, misalnya membatasi menonton tv atau bermain game. Periksalah buku-buku anak Anda.

    5. Ajarkan Disiplin dan Tanggung Jawab
    Berlakukan disiplin dan tegas tapi dengan penuh kasih sayang. Jika orang tua selalu menuruti keinginan anak akan membuat mereka manja dan tidak bertanggung jawab. Biasanya di sekolah anak diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah. Ajarkan anak untuk mengejarkan tugasnya sendiri. Selain itu berikan pekerjaan rumah secara rutin, misalnya menyapu halaman dan sebagainya. Disiplin dan tanggung jawab akan menjadi kunci sukses anak di masa depan.

    6. Jaga Kesehatan anak.
    Berikan gizi yang seimbang bagi anak. Dengan keadaan anak yang sehat akan membuatnya mudah dalam menerima pelajaran. Ajak untuk berolah raga secara teratur bersama keluarga. Atur istirahat anak secara teratur. Hindari makanan cepat saji, selain tidak baik untuk kesehatan anak juga berpengaruh pada konsentrasi atau kecerdasan anak.
    Jadilah teman yang baik bagi anak, berikan banyak waktu yang banyak untuk anak. Keberhasilan dalam mendidik anak banyak dipengaruhi oleh peran orang tua. Menjalin komunikasi yang baik dengan anak dan guru di sekolah.
  • Pengelolaan Sampah Pasar Dengan Metode Destilasi


    Sumber Sampah
    Salah satu penyebab kerusakan alam dan lingkungan hidup di wilayah perkotaan yang menimbulkan dampak negatif pada masyarakat adalah masalah sampah. Sampah merupakan sisa buangan setiap aktifitas/kegiatan manusia dalam kehidupan bermasyarakat baik langsung maupun tidak langsung. Permasalahan sampah dapat ditimbulkan akibat adanya pertambahan jumlah penduduk setiap tahun, sarana prasarana berkurang, berkembangnya wilayah perkotaan, sumber daya manusia yang kurang mencukupi, sistem manajemen pengelolaan sampah yang tidak baik, terbatasnya lahan untuk pembuangan sampah, tidak adanya pendidikan lingkungan di masyarakat, khususnya masalah sampah serta kurangnya pemahaman masyarakat akan arti pentingnya menjaga lingkungan.
                           Volume sampah yang semakin besar akibat aktifikat kehidupan masyarakat baik masyarakat pemukiman, perdagangan (pasar) dan perkantoran, apabila tidak dikelola secara benar, maka akan berpotensi menimbulkan masalah. Pemahaman yang dianggap benar oleh masyarakat bahwa permasalahan sampah adalah tanggung jawab pemerintah saja haruslah diubah menjadi tanggung jawab kita bersama. Pemahaman di masyarakat khususnya pada masyarakat pedagang yang selama ini ada adalah mereka hanya berkewajiban untuk membayar retribusi sampah, untuk itu mereka mendapatkan kompensasi atas retribusi yang dibayarkan lewat Dinas Pengelola Pasar Pemerintah Daerah/Kota.
                Pasar sebagai tempat berlangsungnya jual beli barang yang dibutuhkan oleh setiap komunitas, semakin besar dan kompleksnya suatu komunitas, maka semakin banyak pasar yang dibutuhkan. Dalam lingkungan pasar, sunber-sumber sampah pasar dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis barang yang diperdagangkan. Pasar umum memiliki jenis sumber sampah yang lebih banyak dibandingkan pasar khusus, yakni pasar yang hanya memperjual belikan kelompok barang tertentu, misalnya pasar buah dan sayur seperti di Pasar Baru Bekasi. Jenis barang yang diperjual belikan dalam suatu pasar mempengaruhi volume serta sifat dari sampah yang dihasilkan. Sampah pasar memiliki karakteristik khas, volumenya besar, kadar air tinggi, serta mudah membusuk. Oleh karena itu pengelolaan sampah pasar perlu dilakukan secara tepat. Selain ditinjau dari karakteristik sampahnya, pasar umumnya terletak pada area yang strategis, sehingga keberhasilan pengelolaan sampah secara baik dan benar akan terasa oleh masyarakat dan lingkungan sekitarnyaData Volume Sampah Pasar dari Berbagai Sumber


    No.
    Nama Pasar
    Lokasi
    Sampah Yang di Hasilkan (m³/hari)
    1.
    Pasar Kramat Jati
    Jakarta
    300.000
    2.
    Pasar Baru Bekasi
    Kota Bekasi
    60
    3.
    Pasar  Bogor
    Kab. Bogor
    56
    4.
    Pasar Tambun
    Kab. Bekasi
    24
    5.
    Pasar Cikarang
    Kab. Cikarang
    40
    6.
    Pasar Cilegon
    Kab. Serang
    60
    Tabel 2.  Volume Sampah dikawasan  JABOTABEK
    Sumber : Harian Sinar Harapan (tgl / bln / thn)

    IV.2 Sistem Pengelolaan Sampah Pasar Baru Bekasi Saat Ini
    Secara umum pengelolaan sampah di perkotaan dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan, yakni pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir/pengolahan.
    Dari sumber penghasil sampah dilakukan pewadahan dilanjutkan dengan pengumpulan, pemindahan dan pengangkutan lalu dilanjutkan pembuangan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sistem ini merupakan sitem manajemen pengelolaan sampah yang sering diterapkan dalam penanganan sampah selama ini. Pengumpulan diartikan sebagai pengelolaan sampah dari tempat asalnya sampai ke tempat pembuangan sementara sebelum menuju tahapan berikutnya. Pada tahapan ini digunakan sarana bantuan berupa tong sampah, bak sampah, peti kemas sampah, gerobak dorong maupun tempat pembuangan sementara (TPS/Dipo). Pengumpulan (tanpa pemilahan), umumnya melibatkan sejumlah tenaga pengumpul sampah setiap periode waktu tertentu.
    Tahapan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan sarana bantuan berupa alat transportasi tertentu menuju ke tempat pembuangan akhir/pengolahan. Tahapan ini juga melibatkan tenaga yang pada periode tertentu mengangkut sampah dari tempat pembuangan sementara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
    Dengan metode ini tentu saja sampah tidak mempunyai manfaat sama sekali, belum lagi proses pengankutan yang jauh mengakibatkan biaya transportasi begitu mahal. 

    Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
    Pengelolaan sampah akan berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Secara spesifikasi teknis Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan/pengangkutan, pengolahan dan pembuangan. Tempat Pembuangan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana sampah diisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan sekitarnya. Karenanya diperlukan penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar agar keamanan tersebut dapat dicapai dengan baik.
    Selama ini masih banyak persepsi keliru tentang Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang lebih sering dianggap hanya merupakan tempat pembuangan sampah. Hal ini menyebabkan banyak Pemerintah Daerah masih merasa sayang untuk mengalokasikan pendanaan bagi penyediaan fasilitas di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang dirasakan kurang prioritas dibanding pembangunan sektor lainnya.
    Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sampah mengalami proses penguraian secara alamiah dengan jangka waktu yang panjang. Beberapa jenis sampah dapat terurai secara cepat, sementara yang lain lebih lambat; bahkan ada bebrapa jenis sampah dapat terurai secara cepat, sementara yang lain lebih lambat; bahkan ada beberapa jenis sampah yang tidak berubah sampai puluhan tahun; misalnya plastik. Hal ini memberikan gambaran bahwa setelah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) selesai digunakan pun masih ada proses yang berlangsung dan menghasilkan beberapa zat yang dapat mengganggu lingkungan. Karenanya masih diperlukan pengawasan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang telah ditutup.
    Melalui metode yang penulis sarankan ini diharapkan mampu memperpanjang umur TPA serta tidak mengorbankan para pengepul barang bekas, karena metode ini hanya akan memproses sampah organik. 

    Sistem Pengelolaan Sampah Dengan Metode Fermentasi dan Destilasi
    Secara umum teknologi pengelolaan  limbah organik ini adalah proses pembusukan suatu bahan organik dan penyulingan suatu zat yang akan menguap pada titik didihnya, dalam hal ini gugus alkohol adalah zat yang di cari dari proses destilasi ini. Saat proses fermentasi penulis diamkan sampah organik yang telah dicampur ragi selama 9 hari. Temperatur yang di gunakan saat destilasi berkisar antara 78°-86°C celcius. 
    Dari berbagai metode destilasi, penulis menggunakan destilasi bertingkat tetapi penulis perkirakan apabila menggunakan metode destilasi yang diterapkan untuk penyulingan minyak bumi, akan menghasilkan alkohol yang lebih murni dan lebih tinggi kadar oktannya.
    Di bawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi saat proses destilasi dilakukan :
    Ø  Energi input yang diberikan akan menaikkan tekanan uap
    Ø  Tekanan uap berkaitan dengan peristiwa mendidih
    Ø  Makin tinggi tekanan uapnya makin rendah suhu yang dibutuhkan untuk mendidih.
    Ø  Tekanan uap dan titik didih pada campuran bergantung pada banyaknya komponen pada campuran
    Ø  Peristiwa destilasi dapat terjadi bila ada perbedaan tekanan uap dan titik
    didih antara komponen pada campuran.
    Proses Pengomposan
    Beberapa bahan-bahan organik padat yang dapat dijadikan kompos, seperti limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertaniah, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll. Selain mengenal bahan-bahan yang dapat dijadikan kompos kita juga harus memahami dengan baik proses pengomposan agar dapat membuat kompos dengan kualitas baik.
    Proses pengomposan akan segera berlangsung setelah bahan-bahan mentah dicampur. Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Selama tahap-tahap awal proses, oksigen dan senyawa-senyawa yang mudah terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh mikroba mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan cepat. Demikian pula akan diikuti dengan peningkatan pH kompos. Suhu akan meningkat hingga di atas 50º - 70ºC. Suhu akan tetap tinggi selama waktu tertentu.
    Mikroba yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitu mikroba yang aktif pada suhu tinggi. Pada saat ini terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik yang sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas. Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 30 – 40% dari volume/bobot awal bahan. Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen). Proses yang dijelaskan sebelumnya adalah proses aerobik, dimana mikroba menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik. Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan selama proses pengomposan karena akan dihasilkan bau yang tidak sedap. Proses aerobik akan menghasilkan senyawa-senyawa yang berbau tidak sedap, seperti: asam-asam organik (asam asetat, asam butirat, asam valerat, puttrecine), amonia, dan H2S.

     Di bawah ini adalah tabel yang menggambarkan jenis organisme yang terlibat dalam proses pengomposan
    Kelompok Organisme
    Organisme
    Mikroflora
    -Bakteri
    -Aktinomicetes
    -Kapang
    Mikrofauna
    Protozoa
    Makroflora
    Jamur tingkat tinggi
    Makrofauna
    Cacing tanah, rayap, semut, kutu dll
    Tabel 3. Organisme Yang Terlibat Dalam Proses Pengomposan
    Di bawah ini faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengomposan :
    Proses pengomposan tergantung pada karakteristik bahan yang dikomposkan, aktivator pengomposan yang dipergunakan, metode pengomposan yang dilakukan. Setiap organisme pendegradasi bahan organik membutuhkan kondisi lingkungan dan bahan yang berbeda-beda. Apabila kondisinya sesuai, maka dekomposer tersebut akan bekerja giat untuk mendekomposisi limbah padat organik. Apabila kondisinya kurang sesuai atau tidak sesuai, maka organisme tersebut akan dorman, pindah ke tempat lain, atau bahkan mati. Menciptakan kondisi yang optimum untuk proses pengomposan sangat menentukan keberhasilan proses pengomposan itu sendiri. Faktor-faktor yang memperngaruhi proses pengomposan antara lain:
    Rasio C/N
    Rasio C/N yang efektif untuk proses pengomposan berkisar antara 30: 1 hingga 40:1. Mikroba memecah senyawa C sebagai sumber energi dan menggunakan N untuk sintesis protein. Pada rasio C/N di antara 30 s/d 40 mikroba mendapatkan cukup C untuk energi dan N untuk sintesis protein. Apabila rasio C/N terlalu tinggi, mikroba akan kekurangan N untuk sintesis protein sehingga dekomposisi berjalan lambat.
    Ukuran Partikel
    Aktivitas mikroba berada diantara permukaan area dan udara. Permukaan area yang lebih luas akan meningkatkan kontak antara mikroba dengan bahan dan proses dekomposisi akan berjalan lebih cepat. Ukuran partikel juga menentukan besarnya ruang antar bahan (porositas). Untuk meningkatkan luas permukaan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel bahan tersebut.
    Aerasi
    Pengomposan yang cepat dapat terjadi dalam kondisi yang cukup oksigen(aerob). Aerasi secara alami akan terjadi pada saat terjadi peningkatan suhu yang menyebabkan udara hangat keluar dan udara yang lebih dingin masuk ke dalam tumpukan kompos. Aerasi ditentukan oleh posiritas dan kandungan air bahan(kelembaban). Apabila aerasi terhambat, maka akan terjadi proses anaerob yang akan menghasilkan bau yang tidak sedap. Aerasi dapat ditingkatkan dengan melakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.

    Porositas
    Porositas adalah ruang diantara partikel di dalam tumpukan kompos. Porositas dihitung dengan mengukur volume rongga dibagi dengan volume total. Rongga-rongga ini akan diisi oleh air dan udara. Udara akan mensuplay Oksigen untuk proses pengomposan. Apabila rongga dijenuhi oleh air, maka pasokan oksigen akan berkurang dan proses pengomposan juga akan terganggu.
    Kelembaban (Moisture content)
    Kelembaban memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba dan secara tidak langsung berpengaruh pada suplay oksigen. Mikrooranisme dapat memanfaatkan bahan organik apabila bahan organik tersebut larut di dalam air. Kelembaban 40 - 60 % adalah kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. Apabila kelembaban di bawah 40%, aktivitas mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebih rendah lagi pada kelembaban 15%. Apabila kelembaban lebih besar dari 60%, hara akan tercuci, volume udara berkurang, akibatnya aktivitas mikroba akan menurun dan akan terjadi fermentasi anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap.
    Temperatur
    Panas dihasilkan dari aktivitas mikroba. Ada hubungan langsung antara peningkatan suhu dengan konsumsi oksigen. Semakin tinggi temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula proses dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat pada tumpukan kompos. Temperatur yang berkisar antara 30º - 60ºC menunjukkan aktivitas pengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 60ºC akan membunuh sebagian mikroba dan hanya mikroba thermofilik saja yang akan tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga akan membunuh mikroba-mikroba patogen tanaman dan benih-benih gulma.
    pH
    Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran pH yang lebar. pH yang optimum untuk proses pengomposan berkisar antara 6.5 sampai 7.5. pH kotoran ternak umumnya berkisar antara 6.8 hingga 7.4. Proses pengomposan sendiri akan menyebabkan perubahan pada bahan organik dan pH bahan itu sendiri. Sebagai contoh, proses pelepasan asam, secara temporer atau lokal, akan menyebabkan penurunan pH (pengasaman), sedangkan produksi amonia dari senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen akan meningkatkan pH pada fase-fase awal pengomposan. pH kompos yang sudah matang biasanya mendekati netral.
    Kandungan hara
    Kandungan P dan K juga penting dalam proses pengomposan dan bisanya terdapat di dalam kompos-kompos dari peternakan. Hara ini akan dimanfaatkan oleh mikroba selama proses pengomposan.
     Kandungan bahan berbahaya
    Beberapa bahan organik mungkin mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kehidupan mikroba. Logam-logam berat seperti Mg, Cu, Zn, Nickel, Cr adalah beberapa bahan yang termasuk kategori ini. Logam-logam berat akan mengalami imobilisasi selama proses pengomposan.
    Di bawah ini tabel yang menggambarkan kondisi yang optimal untuk mempercepat proses pengomposan :
    Kondisi
    Kondisi yang bisa diterima
    Ideal
    Rasio C/N
    20:1 s/d 40:1
    25-35:1
    Kelembaban
    40-65%
    45-62% berat
    Konsentrasi oksigen tersedia
    >5%
    >10%
    Ukuran partikel
    1 inchi
    bervariasi
    Bulk Density
    1000 lbs/cu yd
    1000 lbs/cu yd
    pH
    5,5-9,0
    6,5-8,0
    Temperatur
    43-66ºC
    54-60ºC
    Tabel 4. Kondisi Yang Optimal Untuk Mempercepat Proses Pengomposan
    IV.7 Manfaat Kompos
    Adapun manfaat kompos ditinjau dari beberapa aspek, seperti aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan aspek bagi tanah / tanaman adalah sebagai berikut :
    Aspek Ekonomi :
    1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah.
    2. Mengurangi volume/ukuran limbah.
    3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya.
    Aspek Lingkungan :
    1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah.
    2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan.
    Aspek Bagi Tanah / Tanaman:
    1. Meningkatkan kesuburan tanah.
    2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah.
    3. Meningkatkan kapasitas jerap air tanah.
    4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah.
    5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen).
    6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman.
    7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman.
    8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah.
    IV.8 Lokasi Penempatan Alat Destilator
    Untuk lokasi penempatan alat untuk pengelolaan sampah ini, penulis sarankan alat tersebut disediakan di lokasi dekat pasar agar tidak jauh dalam proses pengangkutan.
    IV.9 Sistem Manajemen Pengelolaan Sampah Pasar
    Sistem manajemen pengelolaan sampah pasar dilakukan dengan mempertimbangkan atas beberapa hal utama serta berkaitan erat dengan sistem pengelolaan sampah modern, yaitu :
    1. Sumber dan Volume Sampah
    Dengan volume sampah yang dihasilkan oleh pasar dari aktifitas jual beli masyarakat, tentunya jumlah sampah yang dihasilkan cukup signifikan jika dapat dikelola dengan reduksi optimal. Jenis sampah yang berupa sampah organik tentunya akan sangat menguntungkan apabila sampah tersebut dapat dimanfaatkan kembali menjadi bahan baku kompos. Pemilahan sampah organik tersebut dengan sampah lainnya tetap dilakukan untuk mendapatkan kompos yang baik. Valume sampah yang demikian besar sangat disayangkan apabila tidak dikelola dengan baik, sehingga akan menimbulkan problem sampah saja yang tidak terselesaikan.
    2. Secara Ekonomis
    Dengan sistem pengelolaan sampah yang baik dan benar serta tepat sasaran dapat menekan biaya operasional dan biaya retribusi, sehingga beban pemerintah daerah akan lebih ringan dalam pengeluaran biaya pengelolaan sampah.
    3. Kebersihan
    Sistem pengelolaan sampah akan sangat menentukan wajah dari suatu tempat dimana sampah itu akan dihasilkan, apabila sistem kinerja pengelolaan sampah baik, maka wajah tempat tersebut akan menjadi bersih dan indah. Nilai penting dari unjuk kerja sistem pengelolaan sampah tidak saja nilai estetika, tetapi juga akan memiliki manfaat terhadap :
    a. Perlindungan kesehatan masyarakat
    b. Perlindungan pencemaran lingkungan
    c. Pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat
    d. Peningkatan Nilai sosial Budaya Masyarakat
     Pengelolaan manajemen sampah yang baik dan benar akan memberikan (kesimpulan) keuntungan ditinjau dari segi ekologi, ekonomi dan kesehatan, antara lain:
    Dari segi ekologis
    1. Proses destilasi dan fermentasi air sampah ini, serta pembuatan kompos dari sisa destilasi akan mengurangi volume sampah/limbah yang ada, sehingga hal tersebut akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan pasar dan kebersihan
    2. Mengurangi pencemaran yang di akibatkan dengan menumpuknya limbah sampah di pasar
    3. Alkohol mempunyai banyak manfaat ,dan pupuk kompos dapat bermanfaat untuk kebutuhan lingkungan/tanah dan tanaman.
    4. Memberikan upaya alternatif pelestarian lingkungan.
    5. Menghilangkan kesan jorok, kumuh, kotor dll, karena banyaknya timbunan sampah yang tidak terurus secara baik
    Dari segi ekonomi
    1. Mengurangi volume sampah yang diangkut, sehingga dapat menekan biaya tranportasi, biaya tenaga kerja dan biaya peralatan
    2. Dengan berkurangnya jumlah sampah yang dikirim ke TPA akan menambah panjang umur pemakaian TPA.
    3. Memberikan kesempatan kepada pengepul barang bekas untuk mengambil sampah non organik yang dapat didaur ulang.
    Dari segi kesehatan
    1. Berkurangnya pencemaran yang diakibatkan dari sampah/limbah akan memberikan dampak positif terhadap kesehatan.
    2. Berkurangnya penyebaran penyakit yang ditimbulkan oleh sampah.
    IV.10 Sistem Pengelolaan Sampah Perlu Diubah
    Pada dasarnya pola pembuangan sampah yang dilakukan dengan sistem TPA (tempat pembuangan akhir) sudah tidak relevan lagi dengan lahan kota yang semakin sempit dan pertambahan penduduk yang pesat, sebab bila hal ini terus dipertahankan akan membuat kota dikepung “lautan sampah” sebagai akibat kerakusan pola ini terhadap lahan dan volume sampah yang terus bertambah. Pembuangan yang dilakukan dengan pembuangan sampah secara terbuka dan di tempat terbuka juga berakibat meningkatnya intensitas pencemaran. Selain itu yang paling dirugikan dan selama ini tidak dirasakan oleh masyarakat adalah telah dikeluarkannya miliaran rupiah untuk membuat dan mengelola TPA.
    Penanganan model pengelolaan sampah perkotaan secara menyeluruh adalah meliputi penghapusan model TPA pada jangka panjang karena dalam banyak hal pengelolaan TPA (tempat pembuangan sampah) masih sangat buruk mulai dari penanganan air sampah (leachet) sampai penanganan bau yang sangat buruk.
    Cara penyelesaian yang ideal dalam penanganan sampah di perkotaan adalah dengan cara membuang sampah sekaligus memanfaatkannya sehingga selain membersihkan lingkungan, juga menghasilkan kegunaan baru. Hal ini secara ekonomi akan mengurangi biaya penanganannya.
    Partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan aspek yang terpenting untuk diperhatikan dalam sistem pengelolaan sampah secara terpadu. Cohen dan Uphof (1977) mengemukakan bahwa partisipasi masyarakat dalam suatu proses pembangunan terbagi atas 4 tahap, yaitu : a) partisipasi pada tahap perencanaan, b) partisipasi pada tahap pelaksanaan, c) partisipasi pada tahap pemanfaatan hasil-hasil pembangunan dan d) partisipasi dalam tahap pengawasan dan monitoring. Masyarakat senantiasa ikut berpartisipasi terhadap proses-proses pembangunan bila terdapat faktor-faktor yang mendukung, antara lain : kebutuhan, harapan, motivasi, ganjaran, kebutuhan sarana dan prasarana, dorongan moral, dan adanya kelembagaan baik informal maupun formal.
    Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah merupakan salah satu faktor teknis untuk menanggulangi persoalan sampah perkotaan atau lingkungan pemukiman dari tahun ke tahun yang semakin kompleks. Pemerintah Jepang saja membutuhkan waktu 10 tahun untuk membiasakan masyarakatnya memilah sampah. Reduce (mengurangi), Reuse (penggunan kembali) dan Recycling (daur ulang) adalah model relatif aplikatif dan dapat bernilai ekonomis. Sistem ini diterapkan pada skala kawasan sehingga memperkecil kuantitas dan kompleksitas sampah. Model ini akan dapat memangkas rantai transportasi yang panjang dan beban APBD yang berat. Selain itu masyarakat secara bersama diikutsertakan dalam pengelolaan yang akan memancing proses serta hasil yang jauh lebih optimal daripada cara yang diterapkan saat ini.

    Pengelolaan Sampah Terpadu Menuju Pembangunan Berkelanjutan
    Volume sampah di kota-kota besar, misalnya di Jakarta yang mencapai 24000 hingga 27000 m³/hari menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Jakarta sudah pada tahap menghawatirkan bila tidak dikelola secara baik, dimana potensi konflik dapat meledak sewaktu-waktu. Oleh karena itu perlu dilakukan penataan ulang secara menyeluruh tentang konsepsi pengelolaan sampah di perkotaan. Persoalan yang mendesak dan sulit untuk diatasi pada masyarakat di kota besar adalah rantai distribusi yang terlalu panjang dan pola TPA (tempat pembuangan akhir) yang sentralistis, dimana jika satu unit mengatasi masalah, maka seluruh sistem akan terganggu. Puluhan miliar dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi hanya untuk menangani sampah.
    Konsep rencana pengelolaan sampah perlu dengan metode yang penulis rekomendasikan ini dapat diandalkan dan efisien dengan teknologi yang ramah lingkungan. Sistem tersebut harus dapat melayani seluruh penduduk, meningkatkan standar kesehatan masyarakat dan memberikan peluang bagi masyarakat dan pihak swasta untuk berpartisipasi aktif. Pendekatan yang digunakan dalam konsep rencana pengelolaan sampah ini adalah “meningkatkan sistem pengelolaan sampah yang dapat memenuhi tuntutan dalam paradigma baru pengelolaan sampah”. Untuk itu perlu dilakukan usaha untuk mengubah cara pandang “sampah dari bencana menjadi berkah”. Hal ini penting karena pada hakikatnya pada timbunan sampah itu kadang-kadang masih mengandung komponen-komponen yang sangat bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi tinggi namun karena tercampur secara acak maka nilai ekonominya hilang dan bahkan sebaliknya malah menimbulkan bencana yang dapat membahayakan lingkungan hidup


     Kesimpulan
    Ø  Perubahan pengelolaan sampah dari sistem lama ke sistem baru yang menekankan pada proses pemilahan, pengumpulan, pemprosesan manjadi bahan yang bernilai ekonomis, sedikit demi sedikit perlu dikenalkan kepada masyarakat khususnya pengelola, pedagang dan pengunjung pasar.
    Ø  Sistem pengelolaan sampah pasar menjadi alkohol dan kompos memberikan banyak keuntungan secara ekonomis karena dapat menyumbangkan untuk pembiayaanpengelolaan sampah itu sendiri sehingga mengurangi beban APBD Kota Bekasi.
    Ø  Manajemen pengelolaan sampah pasar secara makro akan memberikan dampak yang sangat positif kepada perkembangan perekonomian Kota Bekasi karena masyarakat akan lebih senang datang ke pasar tradisional.

    Saran-Saran
    Ø  Pengelola kebersihan pasar Kota Bekasi perlu untuk menyediakan tempat sampah sesuai dengan jenis sampah yang dhasilkan oleh pedagang.
    Ø  Metode pengelolaan sampah pasar yang penulis rekomendasikan ini dari perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak agar benar – benar terlaksana.Slogan – Slogan tentang kebersihan perlu dipasang ditempat- tempat yang strategis.
    Ø  Komposting dari sampah pasar perlu mendapat perhatian khusus dari semua pihak agar benar – benar terlaksana.
    Ø  Slogan – Slogan tentang kebersihan perlu dipasang ditempat- tempat yang strategis.