Rabu, 18 Januari 2012

Keunikan Rajawali

 Ada sebuah keunikan yang dilakukan oleh seorang rajawali dewasa untuk mengajarkan anak-anaknya terbang. Dengan menggoyangbangkitkan isi sarangnya, induk rajawali mengajar anak-anaknya terbang meskipun cara ini kelihatannya kejam.

Di atas bukit yang tinggi dan sulit didaki, induk rajawali membuat sarangnya dengan ranting-ranting kecil berduri dan melapisinya dengan bulu-bulu halus dan sejenis tumbuhan kecil yang lembut untuk melindungi telur-telur dan anak-anaknya yang akan menetas dari telur. Bayangkan betapa nyamannya anak-anak itu begitu keluar dari cangkang telur. Dan di atas ketinggian itu merekan juga dapat menikmati pemandangan alam yang indah dengan bebas, makan hanya tinggal membuka mulut saja, dah tidur dalam kehangatan bulu-bulu induknya. Semua kenyamanan itu membuat anak-anak rajawali malas untuk pergi dari sarang itu, malas untuk belajar terbang dan malas untuk bisa mencari makan sendiri. Oleh karena itulah induk rajawali terpaksa bertindak tegas dengan membuat sarang itu tidak nyaman lagi dengan cara menggoyangbangkitkan sarang itu, sehingga pada akhirnya anak rajawali harus pergi dari sarangnya, menghindar dari tusukan duri, lalu bertengger di tepi sarang untuk mengepak-ngepakan sayap.

Pada akhirnya karena letih, tak jarang mereka terjatuh dari ketinggian, dan saat itulah induk rajawali secepat kilat akan menopang mereka dengan sayapnya.

Friends, ada kalanya “sarang” kita yang nyaman berubah menjadi penuh duri, menjadi nggak nyaman lagi untuk “ditempati”. “Sarang” itu bisa apa aja, mungkin kerjaan kita, mungkin studi kita, bisa juga ketidaknyamanan itu terjadi di keluarga kita sendiri, di hubungan persahabatan, pertemanan atau bahkan pacaran, atau ada di fisik kita. Padahal di sisi yang lain perasaan kita tetap melayani Tuhan kok, tetap doa kok, tetap saat teduh kok, tetep nyanyikan lagu rohani kok, tapi kok jadi begini yah ?? Dan terkadang tanpa sadar sering kita jadinya mempertanyakan eksistensi Tuhan, menanyakan “sebenarnya Tuhan sayang nggak sih sama aku ?”, mempertanyakan mukjizat Tuhan, dan ngga sedikit yang berakhir dengan menyalahkan Tuhan atas kehidupannya yang jadi ngga nyaman itu.

Friends, jangan buru-buru deh menyalahkan segala sesuatunya, apalagi mempertanyakan eksistensi, kasih dan kesetiaan Tuhan. Tanpa kita tanya, kita juga udah pasti tau kok bahwa kasih, kesetiaan dan kehadirian Tuhan tidak akan pernah berubah dahulu sekarang dan sampai selamanya, tetap setia, tetap penuh kasih dan Maha hadir. Klo memang kita sedang berada dalam kondisi nggak nyaman, ambil saat teduh pribadi, waktu tenang untuk bisa merefleksikan paling tidak apa yang udah terjadi hari ini, karena bisa jadi Tuhan sedang “menggoyangbalikan sarang” kamu supaya kamu bisa “belajar terbang”.

Tuhan sedang melatih kita supaya kita belajar “mengepak-ngepakan” sayap iman kita. Iman untuk berkata “Terpujilah Tuhan” di saat yang menyenangkan mungkin sering kita ucapkan, tetapi apakah kita bisa juga berkata hal yang sama saat kita berada dalam ketidaknyamanan, saat kita lagi merasa dijauhi, saat keluarga kita sedang bertengkar hebat, saat pekerjaan belum ada satupun yang datang, saat bos di kantor bener-bener mengesalkan, saat hati kita disakiti dengan orang terdekat, saat kita dikhianati dengna orang terdekat, dan saat kita kehilangan orang yang kita sayangi atau cintai. Bisakah kita mengatakan hal yang sama ?

Tuhan sedang melatih sayap-sayap iman kita, seberapa besar iman kita untuk percaya bahwa Tuhan memberikan yang terbaik, bahwa segala sesuatu indah pada waktunya, bahwa kesabaran dan kesetiaan membuahkan hasil, dan bahwa setiap doa kita di dengar.

Dan sesungguhnya saat Tuhan sedang “menunggangbalikan” zona kenyamanan kita, ada sebuah pembelajaran dan pendewasaan yang sedang Dia lakukan untuk kita, dan bukan saja Dia melihat dari atas surga saja melihat kita berada dalam penderitaan, tapi pada saatnya kita kelelahan karena mengepak-ngepakan sayap, dan terjatuh dari ketinggian, dengan cepat dan sigap Tuhan akan slalu menopang kita dan takkan membiarkan kita jatuh sampai tergeletak. Percaya deh…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar